Selasa, 01 Desember 2009

Cari Jodoh ala "TAKE ME OUT"

“……..Pria single,tunjukkan dirimu sekarang!”, “……….Pria single, saatnya tentukan pilihanmu, sekarang!”, “…………..Saatnya lampu dinyalakan, nyala!”
Suara garingx Choky Sitohang, pasti uda g’ asing lagi ditelinga jutaan penonton yng lgi gandrung sm acara Take me Out. Baru aja 3 minggu ditayangkan, Ajang cari jodoh yg dikomersilkan ini ratingx telah mampu menembus peringkat ke-2 setelah Termehek-mehek untuk kategori program reality show. merasa banyak peminatnya kini para produser yg di otaknya cuman duit, duit, dan duit (tanpa melihat dampaknya) membuat sequelnya yg berjudul take him out. Seperti tak mau ketinggalan, RCTI & SCTV bahkan sudah menyiapkan program tandingan bertajuk Cari-Cari Jodoh dan Cit Cat.

Sobat, Tau ga’ sebenarnya acara model beginian tuh, nyontek dari negeri Paman Sam (bukan Sami’un) tapi Amrik (Wueh keren pek dari luar negeri. Apalagi Indonesia udah jd Negara pertama di Asia yang menayangkannya. Hore.....!) Huss!, nyontek aja bangga! nggak perlu bangga lagi. Justru ini acara yg bakal meracuni pemikiran remaja muslim di Indonesia (mocok c? jgn su’udzon gitu deh!)

Oke-oke, kita g’ suudzon apalagi memfitnah, tp mari qt liat fakta: di stiap edisix, acr take me out slalu menghadirkan beberapa wanita cantik dgn baju yg kurang bahan, mereka di pajang di hadapan seorang cowok yang juga g’ kalah heboh dandananya,dia tampil all out mengenakan stelan terbaik dan mencoba menunjukkan kemampuannya yg kadang maksa sih, agar para cwek tetep menyalakn lampu.
Yups, Tampang n kekayaan, inilah faktor utama yg jd bahn pertimbangan buat memilih pasangan, semntara kepribadian? sama sekali tidak ada dalam kamus hidup mereka. Meski kdg2 disinggung jg,tp apa mungkin mengetahui baik-buruk kepribadian seseorang cuman dlm waktu singkat.(¿????)

Nah, setelah dapet pasangan, akan disediakan tempat duduk di ruangan tersendiri yg di setting seromantis mungkin. Disana mereka dibiarkan ngobrol ngalor ngidul untuk lebih mengenal satu sama lain. Trus klo emang cocok ya lanjut ke pacaran, klo g’ yo bubaran aja (Lumayan kan? dah nongol di TiPi)
Sobat, klo emang niat cari jodoh, Islam g’ nglarang koq. Tapi caranya jgn ngawur kaya’ gitu. Dlm Islam ada proses yg namax ta’aruf dan khitbah. Ta’aruf dan khitbah ini beda banget dengan pacaran. Ta’aruf adlh perkenalan, proses ini hy boleh dilakukan bg mereka2 yg emang serius mau nikah, klo blm siap nikah yo jgn dulu, apalagi kamu2 yg msh smp or sma, apa iya dah siap nikah? Apa iya dah siap punya anak?
Trus setelah ta’aruf klo emang dah yakin bahwa dia adlh orang yg sholeh/sholeha, bertanggungjwb dan dpt dipercaya keterangannya ya silahkan dikhitbah (meminang). Tapi,ingat meski dah dikhitbah kamu belum makhrom dia, jd tetep g’boleh jalan berduaan, goncengan, apalagi pegang2an : ”Demi Allah, sungguh jika kepala salah seorang dari kalian ditusuk dengan jarum dari besi, maka itu lebih baik daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya.”
(HR.ath-Thabrani)

Nah, setelah dikhitbah kita gak perlu gembar-gembor tentang status baru qt didepan temen2, apalagi pake ngundang wartawan infotainment segala. Cukup jd rahasia antara keluarga dekat aja. namanya juga calon, ya belum pasti lah.
Tuh beda banget kan ama praktek pacaranx remaja sekarang yang cuman jd ajang baku syahwat doang. Baru aja kenal sehari, trus menyatakan cinta, eh.... ngerasa sudah halal aja tuh. Boleh dipegang, dielus, dipeluk, dibanting (memang smack down!)

Terkait masalah cari jodoh, gak perlu deh menghalalkan sgl cara, apalagi pake ikutan acara take me Out sgala. Klo kamu bener2 orang yang baik dan beriman, jangan khawatir cz Allah dah Janji koq : ”Wanita-wanita yg keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yg baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)” (TQS.An-Nur:26)

Dan untuk pemerintah, blh dong qt kasih saran (jangan marah ya!)tolong Pemerintah lebih selektif dalam memberikan hak siar. Karena, siaran-siaran yang g’ bermutu dan bertentangan dengan Islam pada akhirnya hanya akan jadi racun bagi generasi muda di negeri ini. Tentunya standar untuk menilai layak tidakx siaran adalah dengan menggunakan standar Islam yaitu Syari’at Islam bukan yang lain. Karena Allah berfirman : "Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?" (TQS Al-Maidah [5]: 50)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar