Kamis, 03 Desember 2009

Solusi Tuntas Permasalahan HIV/AIDS Sudah Ada Dalam Islam.

HTI Press. Solusi tuntas permasalahan HIV/AIDS sebenarnya sudah ada dalam Islam. Solusi tersebut terbagi menjadi dua penanganan yaitu upaya preventif dan kuratif. Jelas ustadzah Nurafifah yang merupakan aktivis MHTI Jember hari Ahad lalu (29/11) di Jember pada Pengajian Umum “Ibu, Selamatkan Generasi dari Bahaya HIV/AIDS dan Seks Bebas”.

Acara Pengajian Umum yang digagas oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) DPD II Jember ini bertempat di Masjid Babussalam (Sebelah Ayam Bakar Wong Solo) Pengajian tersebut berlangsung khidmad dan seru. Peserta yang kebanyakan berasal dari kalangan majelis ta’lim tersebut sangat antusias mengikuti pengajian umum bertema HIV/AIDS ini.

Tidak dapat dielakkan lagi bahwa fenomena HIV semakin lama semakin mengkawatirkan. Penyakit yang penyebab utamanya adalah free seks ini, memiliki trend meningkat dari tahun ke tahun. Mulai dari skala global, nasional bahkan lokal Jember.

Peningkatan kasus HIV/AIDS di Jember sangat mengkhawatirkan. “Jumlah pengidap HIV di Jember meningkat drastis dari tahun ketahun, di tahun 2006 ditemukan 4 kasus lalu ditahun 2007 meningkat 1850 persen menjadi 74 kasus dan di tahun 2008 meningkat lagi sebanyak 114 kasus, dan sekitar 59,3% penderitanya berasal dari kalangan PSK dan pelanggannya”, ungkap ibu Lydia Ameliana S. Si. A.pt, selaku narasumber. “Dan lebih menyedihkan lagi sebagian besar penderitanya adalah remaja dibawah 29 tahun,” imbuhnya.

Peningkatan kasus HIV/AIDS yang sudah tidak bisa ditolerir ini memberikan beberapa pelajaran yang harus segera ditindaklanjuti. Pertama adalah indikasi kurang tepatnya program penanggulangan yang diberikan pemerintah (kondomisasi, substitusi metadon dan pemberian jarum suntuk steril) mengingat tiap tahunnya kasus terus meningkat. Kedua, upaya pemberantasan free seks dan penggunaan narkoba sebagai penyebab utama HIV/AIDS. Ketiga dibutuhkan kerjasama berbagai elemen masyarakat, khususnya ibu-ibu untuk melindungi keluarganya dari ancaman free seks dan bahaya narkoba.

Lebih lanjut ustadzah Nurafifah A. Md, menjelaskan solusi Islam, sebagai upaya preventif -karena transmisi utama HIV/AIDS adalah free seks dan penggunaan narkoba suntik- langkah yang harus dilakukan adalah menghilangkan segala bentuk praktek yang mendukung free seks seperti industri porno, media perangsang, klub-klub malam, prostitusi, penggunaan narkoba dan tempat maksiat lainnya. Sedangkan upaya kuratifnya antara lain, memberikan sanksi terhadap penderita HIV/AIDS karena maksiat (free seks/zina dan pengguna narkoba ) kemudian karantina yang manusiawi pada ODHA.

Sanksi tegas tidak diberikan pada penderita karena efek spiral (tertular secara tidak langsung) sementara karantina penting untuk menyelamatkan 190 jutaan warga Indonesia, dan karantina manusiawi yang dimaksud harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu: semua kebutuhan ODHA dipenuhi, diberi pengobatan gratis, berinteraksi dengan orang-orang tertentu dalam pengawasan dan jauh dari media yang mudah menularkan serta merehabilitasi mentalnya.[mmcjember]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar